Penyerahan buku dari komunitas pecinta kitab KH Hasyim Asy'ari pada sejumlah tokoh saat puncak Hari Santri Nasional (HSN) tingkat MWCNU Ngaliyan, di aula Kecamatan Ngaliyan, Ahad (9/11/2025).
Ngaliyan. nungaliyan.com – Perjuangan santri dalam membela tanah air nyata dan total, dan kontribusinya turut melahirkan kemerdekaan. Hal itu disampaikan Ketua NU Ngaliyan Semarang, Dr. Agus Khunaefi, saat pembukaan puncak Hari Santri Nasional (HSN) tingkat MWCNU Ngaliyan, di aula Kecamatan Ngaliyan, Ahad (9/11/2025).
“Kalau ada yang meragukan kontribusi santri untuk negeri, perlu diluruskan dengan data dan fakta sejarah,” ujar dosen UIN Walisongo itu.
Agus menegaskan, peringatan HSN MWCNU Ngaliyan tahun ini berbeda karena menghadirkan sejumlah inovasi yang diharapkan berdampak langsung bagi masyarakat.
“Kita mengawalinya dengan pengobatan gratis agar manfaatnya langsung dirasakan masyarakat, jadi tidak sekadar seremonial belaka,” imbuhnya.
Selain pengobatan gratis, panitia juga menggelar berbagai perlombaan, termasuk lomba esai, yang baru pertama kali diadakan.
Lomba tersebut diikuti siswa-siswi SMA dan MA di sekitar Ngaliyan, serta siswa asli Ngaliyan yang bersekolah di luar daerah.
“Animo peserta lomba esai sangat tinggi, jumlahnya puluhan. Peserta terjauh berasal dari MAN IC Pekalongan,” ungkap alumni pesantren Tebuireng itu.
Selain lomba esai, panitia juga menyelenggarakan lomba mewarnai untuk tingkat TK/RA sederajat, serta lomba pidato tingkat SD/MI sederajat.
Saat akhir seremoni, diserahkan buku dari komunitas pecinta kitab KH Hasyim Asy'ari pada Forkopimcam dan sejumlah kyai dan tokoh.




