![]() |
| Pengurus Ranting NU Kalipancur bacakan hasil Lomba Adzan, Dipa.Yustia (jumat,31/10/2025) |
Semarang, 31 Oktober 2025 — Dalam rangka memperingati Hari Santri Nasional, pengurus Ranting Nahdlatul Ulama (NU) Kelurahan Kalipancur sukses menyelenggarakan kegiatan Lailatul Ijtima dan Sholawat Bersama yang berlangsung khidmat dan meriah di Balai Kelurahan Kalipancur. Acara ini menjadi momentum spiritual dan kebersamaan warga NU serta masyarakat Kalipancur dalam mengenang perjuangan para santri dan ulama demi tegaknya Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).
Rangkaian Acara Sejak Pagi Hari
Kegiatan dimulai sejak pagi dengan lomba adzan dan iqomah yang diikuti oleh 15 santri dari berbagai mushola, masjid, dan TPQ se-Kelurahan Kalipancur. Lomba ini dibuka langsung oleh Lurah Kalipancur, Bapak Anggun, yang turut memberikan apresiasi atas semangat para peserta dan dukungan dari masyarakat. Beliau menyampaikan bahwa kegiatan seperti ini perlu sering diadakan agar anak-anak lebih terarah dan tidak larut dalam penggunaan gawai yang berlebihan.
> “Kegiatan seperti ini sangat positif. Anak-anak jadi lebih fokus pada kewajiban spiritual dan tidak hanya bermain Android,” ujar Bapak Anggun.
Hadirnya Para Tokoh dan Banom NU
Acara inti Lailatul Ijtima dihadiri oleh berbagai elemen masyarakat dan tokoh NU, termasuk Muslimat NU, Fatayat NU, pengurus anak ranting, ranting, serta banom NU se-Kelurahan Kalipancur dan Banbankerep. Turut hadir pula Babinsa, para takmir masjid dan mushola, serta masyarakat umum yang bertindak sebagai wali santri.
Puncak acara diisi dengan tausiyah oleh KH. Ali Ma’ruf selaku Katib Syuriyah MWC NU Ngaliyan, yang menyampaikan pentingnya memperingati Hari Santri sebagai bentuk penghormatan terhadap perjuangan para ulama dan santri. Beliau menekankan bahwa kekuatan spiritual seperti hizib dan aurad yang diamalkan para kyai dahulu menjadi benteng kokoh dalam mempertahankan bangsa.
> “Hari Santri adalah pengingat bahwa perjuangan para kyai dan santri bukan hanya fisik, tapi juga spiritual. Mereka berdoa dengan hizib dan aurad, menjadikan tubuh mereka sekuat baja,” tutur KH. Ali Ma’ruf.
Pembagian Piala dan Harapan ke Depan
Sebagai bentuk apresiasi, piala lomba adzan dan iqomah diserahkan langsung oleh Dipa Yustia, perwakilan jajaran Tanfidziyah NU Kalipancur. Beliau juga menjadi inisiator utama kegiatan ini, dengan harapan agar Lailatul Ijtima dan lomba-lomba keagamaan bisa menjadi agenda rutin yang menggandeng pemerintah dan masyarakat secara aktif.
Dalam sambutannya, KH. Ali Ma’ruf juga memberikan amanah agar kegiatan seperti ini menjadi inspirasi bagi ranting-ranting NU lainnya untuk lebih aktif menyelenggarakan kegiatan keagamaan dan sosial.
> “NU hari ini masih dianggap sebelah mata. Jangan sampai takdim pada kyai dianggap kerja paksa. Mari kita bangkitkan semangat kebersamaan,” tegas beliau.
Penutup yang Menguatkan Komitmen
Acara ditutup dengan sambutan hangat dari Lurah Kalipancur, Bapak Anggun, yang menyampaikan dukungan penuh terhadap kegiatan keagamaan di wilayahnya. Beliau juga menyatakan kesiapan menjadi sponsor utama untuk lomba-lomba ke depan dalam rangka memperingati Hari Santri Nasional.
> “Saya siap mendukung penuh kegiatan NU di Kalipancur. Semoga kedepan lomba-lomba bisa ditambah dan lebih meriah,” pungkasnya.
Kegiatan Lailatul Ijtima ini menjadi bukti nyata bahwa sinergi antara pengurus NU, pemerintah kelurahan, dan masyarakat dapat menghasilkan kegiatan yang bermakna, memperkuat nilai-nilai keislaman, dan membangun karakter generasi muda yang cinta tanah air dan agama.



