
Buku karya MWCNU Ngaliyan. Foto ist.
Ngaliyan, nungaliyan.com - MWCNU Ngaliyan meluncurkan buku berjudul “KOPIKHAS: Komunitas Pecinta Karya Hadratussyeikh KH. Hasyim Asy’ari & LBMNU MWCNU Ngaliyan Semarang,” saat momentum puncak Hari Santri Nasional (HSN) 2025 tingkat MWCNU Ngaliyan di Aula Kecamatan Ngaliyan Semarang, Ahad (9/11/2025).
Buku bunga rampai ini merekam semangat intelektual warga NU Ngaliyan dalam menggali khazanah keilmuan Islam. Isinya merupakan kumpulan hasil kajian KOPIKHAS (Komunitas Pecinta Karya KH. Hasyim Asy’ari) yang diasuh oleh Gus Sa'dullah Shodiq dan Lembaga Bahtsul Masail NU (LBMNU) MWCNU Ngaliyan.
Kajiannya bersumber dari kitab-kitab klasik dan hasil diskusi keagamaan aktual yang diselenggarakan secara rutin di lingkungan MWCNU.
Ketua MWCNU Ngaliyan, Dr. Agus Khunaefi menegaskan, buku ini lahir dari semangat keilmuan santri dan warga NU yang ingin menjaga tradisi intelektual pesantren.
“Buku KOPIKHAS KHAS ini merekam semangat intelektual dan religius warga NU Ngaliyan dalam menggali khazanah keilmuan Islam. Tradisi keilmuan NU bukan hanya warisan, tapi juga gerak peradaban yang terus hidup,” ujar Agus.
Ia menambahkan, santri berkontribusi bagi negeri bukan hanya lewat perjuangan fisik, tetapi juga lewat ilmu dan karya.
“Santri itu berjuang dengan ilmu, dengan pena, dan dengan karya. Kontribusi mereka bagi bangsa harus dibaca secara utuh, baik dalam sejarah maupun dalam gagasan,” tegasnya.
Sementara itu, Sekretaris MWCNU Ngaliyan, M. Sunarto, menyampaikan bahwa pihaknya tengah menyiapkan buku baru yang berisi biografi para muassis MWCNU Ngaliyan.
“Kami sedang mempersiapkan penulisan buku biografi para muassis MWCNU Ngaliyan. Generasi sekarang perlu mengenal jejak perjuangan dan dedikasi mereka. Ini bagian dari upaya mendokumentasikan sejarah lokal NU secara sistematis,” ujarnya.



