![]() |
Rapat Pengurus Ranting NU Kalipancur (Rabu,20/08/2025) |
Semarang, 20 Agustus 2025 — Pengurus Ranting Nahdlatul Ulama (PRNU) Kalipancur menggelar rapat triwulan di Joglo Mekso Sekti mulai pukul 20.00 hingga 22.15 WIB. Acara dihadiri para masyayikh, banom, dan seluruh jajaran pengurus NU Kalipancur.
Kegiatan diawali dengan tahlil, menyanyikan Indonesia Raya, serta Mars Syubbanul Wathon.
Arahan dan Sambutan
KH. Ahmad Basri (Rois Syuriah) menekankan bahwa momentum akhir bulan Safar menuju Maulid Nabi adalah saat yang tepat untuk melanjutkan program sederhana yang sudah berjalan, dengan harapan membawa keberkahan. Ia juga menyampaikan pentingnya sinergi dengan Masjid Al Ghaffar.
Yai Nur Adhim memberi arahan agar setiap program NU Kalipancur dilaksanakan dengan pola bottom-up, yaitu menerima masukan dari pengurus untuk dikerjakan bersama.
Tadz Muhammad Irvan (Tanfidziyah) mengapresiasi istiqomah jamaah dan menegaskan pentingnya agenda lanjutan, termasuk Lailatul Ijtima yang diharapkan bisa dilaksanakan sebulan sekali bersama Muslimat, Fatayat, dan Ansor.
Agenda Utama
Peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW akan dilaksanakan pada 24 Agustus 2025 / 1 Maulid 1447 H. Lokasi masih dipertimbangkan antara Joglo Mekso Sekti atau Masjid Al Ghaffar.
Program Bantuan Sosial berupa beras 25 kg untuk marbot dan imam masjid akan kembali berjalan melalui kerjasama ke-9 dengan BSI Kalipancur.
Khataman Qur’an Bulanan, usulan dari Kyai Abdul Ghofur, akan dipersiapkan dua minggu sebelumnya agar bisa dilaksanakan berbarengan dengan ijtima.
Program Wakaf dari LTM NU menegaskan percepatan sertifikasi tanah wakaf. Saat ini sudah 16 masjid bersertifikat.
Bidang Sosial dan Pendidikan
Pelatihan Pemulasaran Jenazah akan dilaksanakan bagi 50 peserta, termasuk khusus untuk kaum perempuan, bekerjasama dengan Paguyuban Mudin Kecamatan Ngaliyan.
Yayasan Ghozi Al Ghoziyat mendorong wakaf tunai untuk pembangunan Madrasah Diniyah Kalipancur, dengan donasi yang terkumpul Rp81 juta dari target Rp530 juta.
Usulan dari Komisi E (Mas Dipa) meliputi percepatan wakaf, pendataan DTKS, pelatihan keterampilan warga Nahdliyin, hingga rencana akuisisi Sekolah Ma’arif menjadi sekolah DTKS.
Penegasan
KH. Ghozali menambahkan bahwa program pelatihan pemulasaran jenazah perlu difasilitasi secara lebih luas agar bisa membantu mudin di wilayah Kalipancur.
Kesimpulan
Rapat triwulan ini menegaskan komitmen NU Kalipancur dalam memperkuat program sosial, pendidikan, keagamaan, dan ekonomi umat. Fokus kegiatan berikutnya diarahkan pada khotmil Qur’an rutin dan pendataan DTKS warga, dengan harapan NU terus menjadi motor penggerak keumatan di Kalipancur.